Ternyata cukup berat ya, menahan seluruh penat seorang diri. Seperti ingin bercerita, tapi tidak tahu dengan siapa.
Dewasa ternyata bukan soal bertahan dengan mental yang kuat, tapi juga soal belajar merawat pikiran tetap sehat.
Ternyata cukup berat ya, menahan seluruh penat seorang diri. Seperti ingin bercerita, tapi tidak tahu dengan siapa.
Dewasa ternyata bukan soal bertahan dengan mental yang kuat, tapi juga soal belajar merawat pikiran tetap sehat.
Jadi, gini rasanya, melihat seseorang yang dahulu selalu kamu ajak dalam rencana bahagia, sekarang sedang bahagia dengan orang lain?
Boleh untuk kamu ingat, bahwa di hari yang kamu rasa bahagia, jangan sampai hilang sadar ataupun lupa: belajar untuk menerima jika pada akhirnya, dia hanya menjadi bagian dari orang asing yang mengerti segala rahasiamu.
Masih pada halaman pertama di bulan januari dua ribu dua puluh tiga telah terbaca. Masih belum jelas isinya. Tapi, kalau ke depannya lagi mau apa, yang pasti mau terus belajar soal memaafkan dan menerima.
Pokoknya, kalau besok keadaan lagi sulit, terus lagi merasa sepi, harus tau kapan waktunya untuk menarik napas dalam-dalam dan melepaskannya. Sama bilang ke diri sendiri, "its okay, everything will be fine". Sebenarnya bukan orang lain, tapi diri sendiri, support system yang paling dibutuhkan untuk lebih sedikit tenangin semua hal bising yang ada di dalam kepala.
Hayu. Bisa, ko.
Hidup cuman sekali, tapi tumbuh dewasanya yang berkali-kali.
Ya, ternyata benar adanya.
Semuanya dapat berubah dengan waktu yang begitu singkat, bahkan hanya beberapa menit saja.
Jangan, jangan menyalahkan yang memang sudah ada jadinya. Sekali lagi jangan.
Memang semua sudah ada jalannya, ntah lurus ataupun berkelak kelok. Jadi hanya bisa mengikuti alurnya saja, ya.
Biarkan waktu yang menjawab semua itu,
bisa berbalik seperti dulu atau membiasakan dengan suatu hal yang baru.